Mesin
Produksi
A.
Pemilihan Proses dan
Mesin Produksi
Untuk
memproduksi sesuatu maka diperlukan suatu proses dan juga mesin produksi yang
tepat sehingga proses produksi berlangsung secara efisein dan ekonomis. Faktor
lain yang harus dipertimbangkan untuk memilih jenis proses dan mesin produksi
yang akan digunkan untuk memproduksi adalah jumlah produk yang akan dibuat.
Pada umumnya jenis mesin tertentu diciptakan untuk menghasilkan produk tertentu
juga. Untuk pekerjaan dalam jumlah kecil atau sesuai dengan job order maka
mesin general purposes machines seperti mesin bubut , mesin gurdi, dan mesin
sekrap merupakan pilihan yang tepat, karena mesin-mesin tersebut dapat
disesuaikan dengan tugas pekerjaan, harganya murah, pemeliharaannya mudah,dan
serna guna. Bila akan memproduksi produk standar dan dalam jumlah besar, maka
diperlukan pertimbangan tentang penggunaan mesin special purposes machines.
Mesin tersebut didisain untuk suatu jenis pekerjaan tertentu seperti
menggerinda piston atau menghaluskan pemukaan kepala silinder. Dengan
menggunkan mesin tersebut akan dapat diselesaikan pekerjaan dengan cepat dan
murah serta hanya memerlukan operator dengan ketrampilan sedang.
Umumnya mesin
khusus berbeda dengan mesin jenis standar dalam hal cara menjalankannya. Pada
mesin otomatis urutan operasi dengan perangkat alat potong dikendalikan secara
otomatis dan proses produksinya berulang sama untun setiap produk. Alih
ketrampilan ke mesin memungkinkan dipekerjaanya operator yang kurang terampil,
namun perlu diperhatikan bahwa disini diperlukan kemahiran dalam pengendalian
dan pemeliharaan. Mesin otomatis harganya lebih mahal, oleh karena itu perlu
pertimbangan dari segi ekonomi dalam menentukan pilihan.
Pemilihan mesin
atau proses yang terbaik untuk membuat produk tertentu memerlukan pengetahuan
mendasar mengenai semua kemungkinan yang akan terjadi selama proses produksi
berlangsung. Meskipun kebanyakan komponen dapat dibuat dengan beberapa cara,
umumnya ada satu cara yang paling ekonomis.
B.
Proses Pemesinan
Macam-macam
proses pemesinan dalam dunia manufaktur diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Proses pemotongan geram
tradisional , seperti :
·
Pembubutan
·
Penyerutan
·
Pengetaman
·
Penggurdian
·
Pengeboran
·
Pelebaran
·
Penggergajian
·
Pengefraisan
·
Penggerindaan
·
Hobbing
·
Routing
2.
Proses pemesinan bukan
tradisional, meliputi:
·
Ultrasonik
·
Erosi loncatan listrik
·
Elektro kimia
·
Frais kimia
·
Pemotongan abrasi
·
Proses pemesinan oleh
berkas elektron
·
Proses busur plasma
Proses pemesinan
bukan tradisional pada umumnya diterapkan pada proses produksi yang memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi. Pada proses ini logam dipotong menjadi geram
yang halus. Bentuk-bentuk yang tidak mungkin dibuat dengan proses pemesinan tradisional masih dimungkinkan
untuk dibuat dengan proses pada kelompok ini(bukan tradisional). Biaya yang
dikeluarkan juga lebih mahal.
Pada proses
pemesinan tradional dikenal istilah gerak makan dan gerak potong. Secara mudah
gerak potong adalah gerak yang menghasilkan geram, sedangkan gerak makan adalah
gerak untuk membuat bidang potong yang baru.
0 komentar :
Posting Komentar